lima etika bercanda
lima etika bercanda
pertama
Hendaknya candaan itu tidak mengandung nama ALLAH, Ayat-ayatNya, sunnah rasul, atau syiar-syiar islam.
Karena ALLAH Telah berfirman tentang orang oranga yan memperolok-olokan sahabat nabi yang ahli membaca AL-QURAN yang artinya
“dan jika kamu tanyakan kepada mereka, (tentang apa yang mereka lakukan ) tentulah mereka menjawab “sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain main saja” .katakan lah apakah dengan ALLAH , ayat-ayatNya, dan Rasul kamu selalu kafir sesudah beriman”.(at-taubah:65-66)
kedua
hendaknya candaan itu benar; tidak mengandung dusta
dan hendaknya orang yang bercanda tidak mengada-ngada cerita-cerita khayalan supaya orang orang tertawa. Rasulullah bersabda
” celakalah bagi orang orang yang berbicara lalu berdusta supaya dengannya orang banyak jadi tertawa. celakalah baginya dan celakalah” (HR-Ahmad dan dinilai hasan oleh AL-AL-BANI)
ketiga
Hendaknya percandaan tidak mengandung unsur menyakiti perasaan salah seorang di dunia.
rasulallah bersabda “janganlah diantara kamu mengambil barang temannya apakah itu canda atau sungguh sungguh: dan jika ia telah mengambil tongkat temannya, maka ia harus mengembalikan kepadanya.” (HR; AHMAD dan ABU DAUD)
keempat
bercanda tidak boleh dilakukan terhadap orang orang yang lebih tua darimu ,
atau terhadap orang yang tidak bisa bercanda dan tidak dapat menerimanya. atau terhadap perempuan yang bukan mahrammu.
kelima
hendaknya anda tidak memperbanyak canda hingga menjadi tabiat mu,
dan jatuh lah wibawa mu dan akibatnya kamu mudah di permainkan oleh orang lain.
(sumber etika kehidupan muslim sehari hari yayasan as-sofwa,jakarta)
monggo itu tergantung pendapat temen temen sendiri.
biar temen temen sendiri yang berkomentar
19 Maret 2010 at 9:09 pm
wah.. berat juga ya..
terima kasih infonya.. point ke lima tu patut di perhitungkan
19 Maret 2010 at 9:39 pm
terimakasih telah berkenan menyempatkan berkomentarnya ya…
19 Maret 2010 at 9:50 pm
link blog ini udah aq tempel di blogku gan.. thanks ya.. 😀